the computer
Tuesday, January 10, 2017
Tuesday, October 4, 2016
Biografi saya
Nama saya niko darmansyah saya lahir di tangerang 11 juni tahun 1998 di tangerang saya adalah anak ke 2 dari 3 bersaudara,kaka saya perempuan dan adik saya laki laki,saya tinggal di legok tepatnya di teratai griya asri blok a1 no 17
Saya dulu bersekolah di SMA NEGRI 6 kota tangerang dengan jurusan ips,sekarang saya melanjutkan kuliah di universitas gunadarma,salah satu hobi saya adalah bermain musik,mungkin hanya itu saja yamg bisa saya bagikan kurang lebihnya mohon maaf wassalamualaikum wr.wb
Wednesday, March 9, 2016
Papeda dan kuah ikan kuning dari papua
Papeda adalah salah satu makanan khas dari Papua yang terbuat dari tepung sagu murni. Tepung sagu didapatkan dengan cara memotong pokok sagu. Lalu bagian bonggolnya diperas hingga sari patinya keluar. Inilah bahan baku sagu yang siap diolah menjadi aneka makanan khas suku Dani yang mendiami Lembah Baliem. Sebelum diolah, biasanya tepung sagu murni ini disimpan di dalam alat yang bernama tumang.
Prosesnya pembuatan papeda sebenarnya sederhana. Tepung sagu diaduk-aduk sambil dituang air mendidih secara bertahap hingga terbentuk adonan yang menyerupai gulali dan siap dimakan. Papeda pada umumnya disajikan dengan kuah ikan kuning, yaitu ikan yang dimasak dengan campuran bumbu-bumbu yang menghasilkan kuah berwarna kuning. Papeda sendiri pada dasarnya tidak berasa. Kuah ikan kuning inilah yang memberi rasa enak dan gurih pada santapan papeda.
Cara mengambil papeda terbilang unik, bukan menggunakan sendok tapi sepasang sumpit. Sumpit dipegang dengan kedua tangan, diputar dengan cepat sehingga menghasilkan gulungan gulali papeda hingga putus. Saat sudah terpisah dari wadah utama, papeda dituangkan ke piring dan diberi kuah ikan kuning. Bagi penduduk lokal yang sudah terbiasa, makan papeda sama halnya dengan makan bubur ayam. Tinggal diseruput langsung masuk perut. Namun bagi yang pertama kali mencoba, disarankan mengkonsumsi sedikit demi sedikit agar perut tidak “kaget” dengan menu ini.
Makanan khas Indonesia Timur ini terbuat dari tepung sagu murni dengan aroma yang agak menyengat. Oleh karena itu jika Anda ingin mencoba membuat sendiri di rumah saya sarankan penyajiannya digabungkan dengan kuah kaya rasa sejenis kuah ikan kuning. Pilihan yang mungkin misalnya soto ayam, soto daging, kari dan sebagainya. Mari kita lestarikan wisata kuliner bangsa Indonesia.
Makanan khas tangerang
Laksa Kota Tangerang telah berkembang sejak ratusan tahun lalu dan rasanya sampai saat ini belum ada yang membukukan sejarah lahirnya laksa di kota terdepan Propinsi Banten ini.
Laksa di tahun 1970 -an dijajakan banyak pedagang keliling di Kota Tangerang, dengan teriakan, “laksa… laksa…” oleh pedagang yang keliling kampung. Namun siring perkembangan zaman, laksa mulai tergeser jenis makanan lain yang cepat dimasak, cepat dijual, dan mungkin lebih murah. Sehingga 20 tahun lalu makanan laksa agak menghilang.
Namun tahun 2000, makanan ini kembali muncul di banyak tempat, apalagi keberadaan mereka pun ternyata mendapat tempat di hati banyak masyarakat dan didukung Pemkot Tangerang. Kini pedagang laksa secara permanen dapat ditemui berjajar di Jl. Muhammad Yamin, depan LP Wanita Kota Tangerang. Bahkan tak sedikit pula yang berkeliling kampung.
Tempat nongkrong asik
Tempat yang berada di pinggiran jalan lenteng agung ini ternyata cukup asik untuk nongkrong sambil memakan beberapa cemilan yang rasanya enak seperti roti bakar, tape bakar, pancake, mi instant, dan beberapa minuman segar seperti milkshake, cappuccino, mochacinno, kopi, soda susu, dan berbagai minuman lainnya.Harganya yang murah meriah menjadi nongkrong lebih asik lagi.
Kalau kalian ingin nongkrong di kondisi kantong lagi kering,alternative yang bisa kalian lakukan yaitu mencari tempat nongkrong yang murah meriah namun asik dan tidak mengecewakan.kebetulan saya punya refrensi untuk tempat nongkrong kalian kaula muda, roti bakar 88.
Saya sudah beberapa kali datang ke kafe ini, biasanya kafe ini ramai di padati pengunjungnya ketika malam minggu, kebanyakan yang datang ke kafe ini mahasiswa dan anak-anak muda.kafe ini sangat sederhana terdiri dari beberapa meja dan beberapa bangku plastik namun ada beberapa meja dan bangku yang terbuat dari kayu.
Jika kalian datang ke kafe ini kalian akan di antarkan menu makanan yang terbuat dari kertas,kalian hanya tinggal menulis berapa jumlah makanan yang kalianpilih.harga pada menu makan di kafe terbilang murahkarna makanan termahal disini hanyalah Rp.12.500untuk seporsi kentang goring dan sosis goring, sedangkan untuk roti bakar,tape goreng,dan pancake berkisar dari Rp.7000 – Rp.12.000.
Kafe ini biasanya ramai dengan pengunjung sehingga agak kurang nyaman, namun jika kalian sudah memesan makanan atau minuman disini kalian akan di layanin dengan keramahan para pelayannya.makanan dan minuman sudah bisa di sajikan hanya dalam beberapa menit saja.
Roti bakar yang paling special disini adalah roti bakar dengan rasa coklat keju susu,dengan roti yang tidak begitu tebal dan jejak gosong di permukaan roti bakar berisikan coklat mesis dan di taburi dengan toping keju yang di siram dengan susu kental manis membuat roti ini sangat memanjakan lidah dengan rasa yang manis dan gurihnya dari keju.
Penjualnya berkata yang membuat roti bakar ini berbeda dengan rotibakar lainnya adalah roti yang mereka pakai adalah roti buatan mereka sendiri sehingga tidak mengubah rasa dan mempunyai ciri khas rasa dari rotinya.